Lintas Tobelo

Foto saya
Tobelo, Maluku Utara, Indonesia
Lintas Tobelo merupakan Blog khusus dengan berita-berita seputar Tobelo. Lintas Tobelo : Dengan para penulis berita yaitu gabungan dari teman-teman wartawan yang ada dan bertugas di Tobelo. Lintas Tobelo adalah khusus untuk berita-berita seputar Tobelo yang pada akhirnya dapat di akses secara on line. Wartawan Lintas Tobelo : 1. Max 2. Jefry 3. Deddy 4. Yeyen 5. Agung 6. Ical 7. Fahrul 8. Amir 9. Ferdy 10.Matox 11.Fantri

Sabtu, Maret 12, 2011

Masyarakat TPI II Butuh Perhatian Pemerintah





TPI, Tobelo  (09/ 03).

   Masyarakat pendatang asal suku Sangir yang berdomisili di pesisir pantai TPI  II Tobelo, adalah masyarakat yang giat bekerja. Motovasi mereka datang ke negeri Hibualamo di samping mencari rejeki untuk kebutuhan hidup, tetapi juga untuk memperbaiki kehidupan agar menjadi lebih baik. 

Wartawan media ini saat bertandan ke pemukiman mereka (09/ 03), yang di terima oleh Djun Dalope, salah satu tokoh masyarakat, mengatakan bahwa mereka yang datang dan berdomisli di area pesisir pantai ini adalah para pekerja yang memiliki keahlian masing-masing. Misalnya ada yang ahli di bidang bangunan (Tukang kayu/ batu, red), tetapi ada juga yang ahli sebagai nelayan (penangkap ikan, red).   Jadi kami yang datang adalah tenaga siap pakai dan bukan menjadi beban pemerintah. Jelas dia.

Menyinggung tentang keberhasilan dari provesi mereka sebagai nelayan atau penangkap ikan, menurut Djun, hasil yang kami sumbangkan untuk daerah ini (TPI,  red) melalui hasil tangkapan ikan tuna dengan berbagai bobot atau berat, misalnya ada yang berbobot 70 kg sampai 90 kg, bahkan ada yang sampai 100 kg lebih beratnya (kelas super).  Dari hasil tangkapan ini, kemudian di jual ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) milik pemerintah, dan selanjutnya di ekspor  ke negara Philipina. Katanya. 

Ketika di tanyakan tentang pasokan (setoran, red) ikan yang di tampung dalam satu kali ekspor, menurut dia sangat berfariasi misalnya ada yang dua ton, 5 ton, bahkan ada yang sampai mencapai 7 ton dalam seminggu.  Jadi kalau dalam satu bulan hasilnya dapat mencapai 30 ton. Tambahnhya.

Menurut dia, sebenarnya kalau pemerintah memanfaatkan potensi hasil laut seperti, dirinya yakin daerah Halut tidak mengalami devisit (kekurangan) anggaran daerah ( PAD, red) yang menyusahkan daerah ini. Imbunhnya.

Mengakhiri pembicaraan, pria yang terkenal tangguh di laut karena sudah pernah terapung di laut 1 minggu ini, mengharapkan kepada pemda Halut atas nama masyarakat pesisir pantai TPI II, agar memperhatikan kami sebagai pendatang yang sudah berbuat untuk negeri Hibualamo ini. (A2) 

Tidak ada komentar: