Lintas Tobelo

Foto saya
Tobelo, Maluku Utara, Indonesia
Lintas Tobelo merupakan Blog khusus dengan berita-berita seputar Tobelo. Lintas Tobelo : Dengan para penulis berita yaitu gabungan dari teman-teman wartawan yang ada dan bertugas di Tobelo. Lintas Tobelo adalah khusus untuk berita-berita seputar Tobelo yang pada akhirnya dapat di akses secara on line. Wartawan Lintas Tobelo : 1. Max 2. Jefry 3. Deddy 4. Yeyen 5. Agung 6. Ical 7. Fahrul 8. Amir 9. Ferdy 10.Matox 11.Fantri

Sabtu, Maret 12, 2011

JATAH RASKIN SETIAP DESA DI HALUT DI KURANGI TETAPI ANEHNYA ADA TOKO YANG JUAL BEBAS.




Tobelo, (25/02)

            Raskin (Beras untuk masyarakat miskin, red) dewasa ini menjadi lahan yang subur bagi oknum tertentu yang memanfaatkan aset ini untuk memperkaya diri. Kenyataan ini bukan menjadi rahasia lagi di bumi Hibualamo, tetapi sudah menjadi fakta  yang tak mungkin di pungkiri.  Sebab sudah banyak oknum yang di seret ke meja hijau alias di sidangkan atas tuduhan menggelapkan Raskin.

            Terkait dengan kenyataan ini, beberapa hari lalu (23/02), TP bertemu dengan beberapa kepala desa yang tidak mau namanya di korankan.  Ketika di tanya maksud mereka datang ke Tobelo, salah satu dari mereka sebut saja Umar (disamarkan) mengatakan torang datang dari jauh untuk ambil raskin di dolog Tobelo.  Tapi yang torang tara setuju adalah jumlah masyarakat miskin yang ada di desa saya dikurangi jumlahnya. Kalau dulu jumlahnya 85 kk, tetapi sekarang berjumlah 50 kk saja. Jumlah ini sesuai dengan hasil survei tim khusus dari kabupaten dengan kriteria yang saya sendiri tidak mengerti karena tidak di jelaskan. 

            Tepisnya dengan nada kesal.   Menyambung pembicaraan, Marsel (bukan nama sebenarnya) sala- satu kepala desa juga angkat bicara, menurutnya saya langsung dengar dari mulut camat bahwa ada perintah dari atas, yang saya juga tidak tahu atas mana, katanya semua raskin di Halut mengalami pengurangan jumlah.  Jelasnya dengan nada heran.

            Menyinggung tentang adanya beberapa toko di Tobelo yang menjual raskin dalam jumlah yang cukup banyak, menurut  Zakharia (disamarkan) salah satu kepala desa, mengatakan kepada media ini, saya juga heran waktu dorang bilang ada toko di Tobelo yang jual raskin dengan harga yang berfariasi, ada yang 70 ribu, 75 ribu, dan ada juga yang menjual dengan harga 90 ribu per sak. Jelasnya.  Tidak puas dengan informasi tersebut, saya langsung kroscek (mencari tahu, red), kejelasan di lapangan (pasar Tobelo, red), Ternyata benar informasi tersebut. Kata dia melanjutkan. 

            Keadaan ini sangat membingungkan saya selaku kepala desa yang paling tahu tentang keadaan masyarakat saya.  Hal ini menjadi pertanyaan dalam benak (otak, red) saya, dari mana toko tersebut mendapat raskin itu?  Bagaimana bisa pemerintah membatasi hak masyarakat memperoleh raskin padahal diluar sana terjadi transksi (jual-beli) raskin illegal?  Ungkap dia.

            Ketika di tanya tentang apa yang diharapkan kepada pemerintah Halut, terkait dengan persoalan tersebut, menurut Zakaria yang mewakili rekan- rekannya, mengatakan kami sebagai masyarakat yang lemah dan tidak punya apa- apa (miskin, red) sangat mengharapkan adanya keadilan pemerintah dalam memberikan apa yang menjadi hak- hak kami.  Pada kesempatan ini, kami juga menghimbau kepada oknum- oknum yang dengan sengaja merampas hak- hak kami, entah itu pemerintah maupun pengusaha,  tolong hentikan tindakan anda yang tidak terpuji ini, sebab sangat merugikan kami masyarakat  miskin.  Ingat, Tuhan tidak buta dan tidak tuli.   

          Kepada pemerintah kami juga sangat berharap tolong tindaki (memberikan hukuman, red)  kepada oknum yang melakukan pelanggaran ini, secara arif dan bijaksana, dalam rangka mendidik mereka. (Max)    

Tidak ada komentar: