Sofifi (22/02)
Maraknya isu sanksi di potong atau di tahan gajinya bagi PNS yang lalai dalam tugasnya membuat sebagian PNS terlihat sangat rajin (datang sebelum waktu dan pulang tepat waktu,). Mungkin karena takut gajinya di potong atau karena sudah sadar akan kelalaiannya selama ini, makan gaji buta (gaji hamis, red).
Terkait dengan persoalan tersebut, TP bertemu dengan beberapa sopir dan ibu- ibu yang sedang membicarakan pegawai atau PNS kantor gubernur yang pulang sekitar jam 12. Kenyataan ini menjadi sentral pembicaraan beberapa sopir oto Tobelo- Sofifi. Menurut salah satu sopir yang yang tidak mau namanya di korankan, mengatakan kepada media ini bahwa kebiasaan pegawai kantor gub sobagitu sudah, dorang selalu datang jam 9 dan pulang jam 12. Tepisnya.
Menyambung pembicaraan Arman (di samarkan) mengatakan torang sebagai sopir dan masyarakat tara bisa bicara banyak karena dorang pegawe negeri pasti dorang lebe tau karena dorang yang karja di situ. Tapi amao…..o, kalu dorang datang jam 9 kong pulang jam 12 juga, marai dorang karja apa saja e….e, barangkali dorang baramaen kartu kaapa e…e…e..!
Di sela- sela pembicaraan, seorang ibu yang jualan di terminal Sofifi sebut saja ibu Amina, mengatakan tara boleh bicara orang pe tara bae, biar bagitu tapi dorang salalu beli kit ape jualan sebelum pulang ke Ternate. Pokoknya kalau dorang salah nanti Tuhan yang kase hukuman, jangan torang mester. Tegurnya.
Itu tara salah yang ngana bilang, tapi di jaman sekarang ini, nama Tuhan orang so tara tako, karena Tuhan pe hukuman talalu lama. Yang dorang tako itu polisi kalu salah langsung tangkap kase hukuman. Kalu yang kita tau PNS dia harus disiplin atau tepat jam tapi bukan sebaliknya (tidak disiplin, red). Sebagai contoh saya sebagai sopir kalu so baku janji deng penumpang jam itu saya datang tepat jam, karena kalu terlambat nanti sopir lain so ambe saya pe penumpang. Jelas Rendy (di samarkan) menyambung pembicaraan. (Max)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar