Lintas Tobelo

Foto saya
Tobelo, Maluku Utara, Indonesia
Lintas Tobelo merupakan Blog khusus dengan berita-berita seputar Tobelo. Lintas Tobelo : Dengan para penulis berita yaitu gabungan dari teman-teman wartawan yang ada dan bertugas di Tobelo. Lintas Tobelo adalah khusus untuk berita-berita seputar Tobelo yang pada akhirnya dapat di akses secara on line. Wartawan Lintas Tobelo : 1. Max 2. Jefry 3. Deddy 4. Yeyen 5. Agung 6. Ical 7. Fahrul 8. Amir 9. Ferdy 10.Matox 11.Fantri

Sabtu, Maret 12, 2011

Gereja KGBI “Galilea” TPI II Rusak Di Terjang Puting Beliung.



TPI , Tobelo  (09/ 03).

Angin putting beliung yang akhir- akhir ini melanda Tobelo, membuat sebagian masyarakat  Tobelo yang pernah menyaksikannya  mengalami trauma.  Pasalnya angin ini tidak tahu kapan datangnya, dari mana dan kemana perginya, merusak segala sesuatu tanpa perasaan, menyisahkan kerugian yang tidak sedikit, serta kepedihan yang dalam. 

          Kali ini angin puting beliung kembali melakukan aksinya di desa TPI II Tobelo. Menurut Pince Mandiangan, warga setempat yang menjadi saksi mata, “musibah ini talalu capat, torang samua tara tau, angin so angka gereja pe atap satu kali deng rangka kap kong kase lapas di torang pe atas rumah. Tapi mungkin Tuhan masih sayang, jadi torang dalam rumah tara apa- apa. Jelasnya mengenang.    

          Di kesempatan yang sama, Djun Dalope (42 thn), yang juga saksi mata mengatakan, “waktu itu hari kamis(03/ 03) sekitar jam 3 sore (15.00 wit), saya ada bakarja sadiki di dalam rumah, turus saya ponakan bilang “papa ade, ada angin datang! Saya pe kira angin biasa, jadi saya bilang kase tinggal sudah. Tapi waktu saya dengar di luar orang baribut tako (teriak sambil nangis, red), saya langsung kaluar, tapi di luar angin so jemput di muka pintu rumah. Yang saya lihat angin itu sudah bawa air hujan, daun- daun, pasir, batu dan kayu- kayu pada putarannya  dengan suara yang dasyat (keras sekali, red). 

          Saat saya memaksa keluar menerobos pintu muka, angin itu menghantam pintu dengan keras sehingga tertutup lagi dan saya terlempar ke dalam rumah. Dalam hitungan kurang lebih 3 detik, teras dan atap beserta rangka kap gereja rusak di hantam putting beliung, dan wakktu saya kaluar so tarada lagi teras deng kap gereja, samua anggin so bawa. Ungkapnya menggambarkan.
          Ketika di tanya jumlah bangunan yang mengalami kerusakan, Djun merincikan jumlah bangunan yang mengalami rusak berat sebanyak 3 bangunan (1 gereja, dan 2 rumah penduduk). Sementara 4 rumah mengalami rusak ringan, tetapi sudah dan sementara di perbaiki. Sentilnya.

          Menyinggung tentang jumlah kerugian yang di taksir akibat musibah ini, dia mengatakan sementara ini kami memfokuskan pada gedung gereja kami yang mengalami kerugian sebesar 15 juta rupiah. Jelas dia.  

         Ketika di tanya tentang tanggapan pemerintah terhadap musibah ini, menurutnya sudah ada respon pemerintah melalui kedatangan camat dan kepala desa setelah peristiwa ini,  “waktu itu camat perintahkan kades (pemerintah desa, red) mendata semua kerugian dan melaporkan kepadanya”. Camat  juga berjanji secepatnya kerugian itu akan di selesaikan. Tepisnya.   

         Djun juga menambahkan menyangkut dengan  tenaga untuk pembangunan gedung gereja, torang tara perlu kuatir, sebab anggota kodim bersedia secara suka rela menyumbangkan tenaganya. (A2)      

Tidak ada komentar: