AKSI DEMO KAO CENTER,
NYARIS RICUH
TP, 18 Februari 2011
Setelah menyampaikan tuntutannya, yaitu meminta agar DPRD Halut segera menanggapi rekomendasi mereka untuk pembentukan yayasan pengelolaan dana social atau Corporate Social Responsibilty (CSR).
Suasana mulai memanas ketika terjadi adu mulut antara pendemo dengan tiga anggota DPRD Halut yang notabenennya berasal dari Dapil I (Kao-Malifut). Dari tiga anggota DPRD ini salah satunya Wakil Ketua DPRD Halut yakni Yoel Wogono, Inggrit Paparang dan Ferry Pattiasina.
Adu mulut terjadi pada saat pendemo hura dan mulai berteriak-teriak menyoroti tentang buruknya kinerja anggota DPRD dapil I, hal ini tentu memancing emosi dari ke tiga anggota DPRD itu. Merasa emosinya seakan tak terbendung lagi, ke tiga anggota dewan mulai melakukan aksi adu mulut dengan para pendemo, sehingga suasana nampak mulai tegang.
Yoel yang terpancing emosi ini, lansung bersuara keras mengatakan dirinya tidak akan mengakomodir tuntutan para pendemo, jika kedatangan para pendemo ke Kantor DPRD Halut dengan cara tidak sopan. “kalau ngoni pake cara yang tara sopan bagini, potong saya pe leher kalau saya mo akomodir ngoni pe tuntutan”. Ucapnya
Pada waktu yang bersamaan Ferry Pattiasina, yang masih dalam keadaan emosi langsung menghampiri pendemo untuk menyampaikan kekesalannya. Dalam kekesalannya Ferry mengatakan bahwa dirinya juga mempunyai masa di Kao. Jadi para tidak perlulah untuk berteriak-teriak tidak sopan, apalagi di depan kantor DPRD. “pintanya”
Sementara itu Inggrit Paparang yang juga terbawa emosi ini, sempat terlihat adu mulut dengan para pendemo Dari adu mulut ini, terlintas kata-kata dari mulut inggrit dengan mengatakan “mau kalian apa sich”. Kesal inggrit
Rasa kesal mulai mencuak dari diri seorang inggrit paparang, ketika para pendemo menolak untuk masuk ke ruang pertemuan DPRD yang sebelumnya sudah dipersilahkan masuk oleh anggota DPRD terutama anggota dapil I.
Aksi demo yang nyaris ricuh antara ini, untungnya tidak berlangsung lama dan berkahir hanya pada sampai tingkat adu mulut. Emosi ketiga anggota DPRD ini mulai redah ketika beberapa anggota DPRD lainnya mulai berupaya untuk meredahkan emosi dari ke tiga anggota DPRD ini.
Upaya yang sama juga dilakukan aparat keamanan dari Polres Halmahera Utara untuk membuat suasana kembali redah. Upaya ini berhasil ketika para pendemo mengikuti arahan dari aparat keamanan untuk tidak melakukan hal-hal yang pada akhirnya hanya memperkeruh suasana.
Terkait dengan sikap dari ke tiga anggota DPRD ini, banyak yang beranggapan bahwa sebagai anggota DPR, itu merupakan satu sikap yang kurang sportif. Seperti yang disampaikan Ketua Kao Center Dominggus Isa Bitjara yang pada saat itu juga langsung mengutuk sikap dari ke tiga anggota DPRD. Karena menurutnya sikap dari ke tiga anggota DPRD ini sangat tidak mencerminkan sebagai represantasi rakyat yang ada di parelemen.
Selebihnya Dominggus mengatakan sikap yang dilakukan oleh ke tiga anggota DPRD Halut kepada rakyat, terang saja berbeda dengan sikap anggota DPRD yang ada di daerah lain. Dimana mereka mau di ajak untuk bertatap muka meski di bakar oleh panasnya sinar matahari. Tapi sangat disayangkan karena yang terjadi di Halut justru sebaliknya jika masyarakat datang menyampaikan aspirasinya, mereka tidak mau keluar untuk bersama-sama mendengar dan merasakan bagimana sesungguhnya penderitaan rakyat yang sementara dialami. “ucapnya” (A4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar